Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui

0
20
Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui
Foto : Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui

Juma’t 26 Agustus Tahun 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen Gelar Kegiatan Mobile VCT ,HIV/AIDS, Oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Yapen di Wilayah Kerja Puskemas Warari Distrik Anotaurei.

Dengan lokasi kegiatan Kantor Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui, adapun kegiatan dimaksud yaitu Memberikan Informasi Tentang Menghindari berbagai cara penularan HIV/AIDS Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS. Ujar Dr.Frangklin Numberi,SKM,Mars, saat memberikan Informasi yaitu tentang Pencegahan yang dijabarkan sebagai berikut:

Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui
Foto : Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui

HIV (human immunodeficiency virus) adalah infeksi yang menyebabkan gangguan sistem imun tubuh serius sehingga sel-sel alami tubuh tidak mampu melawan infeksi dan penyakit. Infeksi HIV ini akan menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) yaitu kondisi kronis yang sangat mengancam jiwa. HIV/AIDS adalah infeksi menular seksual (IMS) yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Tanpa sistem perlawanan tubuh yang kuat, seseorang akan mudah terserang penyakit. Hingga saat ini,beliau juga mengingatkan sampai sekrang ini belum ada obat-obatan khusus untuk mengatasi HIV/AIDS. Beberapa obat HIV/AIDS hanya dapat mengurangi gejala dan memelihara kesehatan penderitanya.

Virus ini menyebar dari orang ke orang melalui paparan cairan tubuh langsung dengan orang yang positif HIV, seperti: Darah Air mani Cairan rektal Cairan vagina Cairan pra-seminal atau cairan pra-ejakulasi Cairan ASI Cara penularan HIV/AIDS yang paling umum, yaitu: Berhubungan seks tanpa kondom atau obat HIV dengan penderita HIV, termasuk seks anal atau vaginal. Berbagi alat suntik dengan penderita HIV. Penularan HIV dari wanita hamil ke anaknya selama kehamilan. HIV dapat menular bila salah satu bentuk cairan tubuh penderita HIV tersebut masuk ke tubuh Anda, misalnya dalam berhubungan seksual. HIV tidak menular hanya dari kontak fisik biasa seperti berjabat tangan, berpelukan, atau aktivitas biasa lainnya.

Pencegahan HIV/AIDS yang Dapat Dilakukan Belum ada obat atau vaksin HIV saat ini sehingga infeksi ini menjadi sangat berbahaya. Walaupun demikian, Anda dapat melindungi diri Anda dan orang lain dengan cara pencegahan HIV/AIDS berikut ini:
1. Ketahui Pasangan Anda, dengan siapa Anda akan melakukan hubungan seksual Pastikan bahwa semua pihak aman dan bersih dari risiko penyakit menular seksual. Selain itu, disarankan untuk tidak memiliki banyak pasangan seksual untuk mengurangi risiko paparan HIV atau infeksi menular seksual lainnya
2. Gunakan Kondom Setiap kali Anda melakukan seks, gunakan kondom yang baru baik untuk seks anal atau seks vaginal. Gunakan lubricant atau pelumas berbasis air agar kondom tidak rusak. Selain itu, wanita juga dapat menggunakan kondom wanita.
3. Gunakan Jarum Suntik Steril Apabila Anda memiliki kebutuhan untuk menggunakan jarum suntik atau infus, gunakan jarum yang baru, bersih, dan steril. Termasuk penggunaan jarum untuk tato atau tindik. Jarum suntik bekas atau tidak steril berisiko menularkan virus dari penggunaan pada orang sebelumnya.
4. Penyakit Menular Seksual Anda dan pasangan dapat menjalankan tes penyakit menular seksual untuk memastikan keamanan saat berhubungan seksual nanti. Tes ini dapat menjadi langkah preventif untuk tidak menularkan penyakit menular seksual ke orang lain.
5. HIV Pemeriksaan HIV adalah satu-satunya diagnosis HIV yang paling tepat, Ada beberapa jenis tes HIV, seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan antibodi, pemeriksaan kombinasi antibodi dan antigen. Bila Anda berada dalam golongan orang yang berisiko tinggi terkena HIV, maka segera lakukan tes HIV ini. Selain itu, sekarang sudah ada alat tes HIV yang bisa dilakukan sendiri di rumah namun tetap dianjurkan untuk tes HIV langsung di rumah sakit yang menyediakannya.
6. Profilaksis Pra Pajanan (PPrP) Profilaksis pra pajanan (PPrP) atau pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah pencegahan HIV untuk seseorang yang tidak positif HIV namun memiliki risiko tinggi terpapar virus ini. Profilaksis pra pajanan (PPrP) menggunakan obat HIV khusus untuk mencegah HIV setelah berhubungan seksual.
7. Sunat pada Pria Berdasarkan bukti medis, pria yang sudah sunat dapat mengurangi risiko terkena infeksi HIV. Walaupun demikian, tetap lakukan cara pencegahan HIV/AIDS yang telah disebutkan. Itulah beberapa cara mencegah HIV/AIDS yang dapat Anda dan pasangan lakukan. Sebaiknya, jujur pada pasangan bila Anda positif HIV dan lakukan perawatan terbaik. Apabila Anda melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang positif HIV, maka risiko untuk terpapar infeksi ini tinggi.
Tidak hanya itu beliau juga memberikan bagaiman Cara Mencegah Penyebaran HIV Bila Anda Positif Bila Anda sudah mengetahui diri Anda positif HIV, berikut ini adalah beberapa cara mencegah HIV pada pasangan Anda:
1. Profilaksis Pascapajanan (PPP) Profilaksis pascapajanan (PEP) atau post-exposure prophylaxis (PEP) adalah penggunaan obat HIV pada seseorang yang mungkin terpapar HIV. Obat ini harus diminum 72 jam setelah seseorang memiliki risiko tinggi terpapar HIV, misalnya, menyadari bahwa dirinya baru saja berhubungan seks dengan pasangan yang positif HIV. Obat HIV ini hanya boleh digunakan untuk situasi darurat. Obat HIV ini tidak ditujukan sebagai penggunaan rutin, misalnya, untuk seseorang yang sering berisiko terpapar HIV.

Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui
Foto : Humas Dinkes Yapen

2. Pencegahan HIV dari Ibu ke Bayi Seorang ibu hamil yang positif HIV dapat menularkan HIV pada bayinya, namun kondisi ini dapat dicegah dengan perawatan maksimal. Ibu hamil tersebut harus minum obat HIV yang diresepkan dokter. Setelah bayi lahir, bayi juga membutuhkan perawatan dengan obat HIV. Ibu tersebut juga sebaiknya tidak memberi ASI karena berisiko menularkannya melalu ASI. Kondisi ini sangat serius, Anda harus konsultasi dengan dokter secara intensif. Itulah beberapa cara pencegahan HIV/AIDS.

Selain itu, seseorang yang positif HIV harus melakukan perawatan HIV dengan obat HIV yang disebut antiretroviral therapy (ART) agar tidak menularkan HIV pada pasangannya yang negatif HIV.

Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui
Foto : Dinkes Yapen Gelar Penyuluhan Pencegahan Virus HIV/AIDS pada Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Serui

Usai pemberian materi Dinkes Yapen sekaligus melakukan Pemeriksaan Dara melalui tes HIV kepada warga Binaan Lembaga Permasyarakatan kelas II B Serui,Kagiatan tersebut di hadiri Dr. Frangklin Numberi,SKM,Mars, selaku Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P),

Loreta Ina Wayoi,S.Kep, Ns selaku PJ, HIV/AIDS bidang (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen dan Beberapa Petugas dari wilayah kerja Puskesmas Warari Distrik Anotaurei Kabupaten Kepulauan Yapen.

 

Editor : Simon Tawarare, A.Ma

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments