Gandeng UNICEF, Dinkes Yapen Gelar Lokakarya

0
19
Suasana lokakarya Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) bersama UNICEF di Kepulauan Yapen, Rabu 8 Juni 2022. (KabarPapua.co/Agies Pranoto)

Serui – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen bekerja sama UNICEF menggelar workshop lokakarya Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) dan Gerakan Sa Ukur Anak (Sakura ), Rabu, 8 Juni 2022.

Workshop dan lokakarya ini merupakan salah satu upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Yapen untuk menekan angka stunting dan gizi buruk pada anak dan balita di wilayahnya.

Stunting Jadi Perhatian Semua Pihak

Pelaksana tugas Sekda Kepulauan Yapen, Erny R. Tania dalam sambutannya menyoroti masih banyak permasalahan kesehatan di kalangan masyarakat yang perlu diminimalisir.

“Stunting menjadi perhatian kita semua, ini masih saja ditemukan. Penanggulangan inilah yang sangat penting dilakukan secara terintegrasi terlebih oleh pihak terkait dan juga dukungan masyarakat,” kata Erny Tania.

Menurut Erny, dalam penanganan stunting dan gizi buruk diperlukan konsultasi yang bersifat managerial, terutama dalam pelayanan gizi pada balita. Ia pun berharap diskusi ini dapat mengimplementasikan program penurunan angka gizi buruk.

Sederet Faktor Penyebab Stunting

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen, dokter Andy Raya menyebut stunting telah menjadi masalah bersama. Sebab, banyak hal yang perlu menjadi perhatian lintas sektoral dalam masalah ini.

Di antaranya, sambung Andy, kurangnya pengetahuan ibu, budaya atau adat, kurangnya dukungan keluarga, serta terbatasnya pelayanan kesehatan. “Saya harapkan hal ini menjadi perhatian kita semua,” ucap Andy. * (Agis)

Sumber : Kabar Papua

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments